“DI BAWAH POHON PUCUK MERAH”

Kisah
ini bermula saat aku masih duduk dibangku sma kelas 1. Siang itu mentari
bersinar sangat terang sehingga kulit ku terasa seperti terbakar. Dan akhirnya
akupun berteduh dibawah pohon pucuk merah untuk mencari udara segar. Dan
tiba-tiba dari arah depan ada 2 orang wanita yang mendekatiku lalu mereka
mengajakku berkenalan. Mereka adalah aida dan ayu.
Sejak
saat itu aku mulai dekat dengan mereka
dan sering bertemu mereka. Kami
memili hubungan yang baik dan banyak waktu yang kami habiskan bersama seperti
belajar bersama, belanja bersama, dan kadang-kadang kami saling bertukar
pikirang. Aku sengat senang bisa mengenal mereka. Dan sejak itulah persahabatan
kami mulai terjalin hingga kami masuk
kuliah.
Pagi
itu kabut tebal menyelimut kampusku,
saat itu udara sangatlah dinggin. Pagi itu Aku, aida dan ayu akan pergi bersama ketempat biasa kami
kumpul yaitu di bawah pohon pucuk merah. Ditempat itulah kami sering
menghabiskan waktu bersama. Tibalah kami ditempat itu.
,
kami langsung melentangkan tikar dibawah pohon pucuk merah untuk kami duduk
bersama. Dan akhirnya kami pun mulai bertukan pikiran. Tiba-tiba saja aida bicara ke ayu tentang
pakaian yang digunakan ayu. Saat itu ayu menggunakan pakaian yang menunjukan
lekak lekuk tubuhnya walaupun dia memakai kerudung. Aida pun mengkritinya dengan
mengatakan bahwa pakaianmu itu terlalu
seksi walaupun kamu menggunakan kerudung tpi pakaiaanmu itu menunjukkan lekak
lekut tubuhmu dengan jelas dan itu biasa mengundan nafsu laki-laki, seharusnya
kamu itu tidak memakainya. Dan gunakan pakaian yang tertutup yang tidak menunjukkan
lekak lekuk tubuhmu. Ayu pun tidak
terima dengan kritikan aida. dia pun langsung membalas aida dengan nada tinggi
dan berkata “suka suka saya dong
pakaian-pakaian saya, yang pakek saya kok kamu yang repot. Yang penting saya
nyaman. Aku pun berkata pada ayu bahwa
maksud aida itu baik dan hanya mau kamu itu menjaga diri kamu. Ayu pun menjawab
ahh..belain aja dia terus aku aja yang salah. Dan tiba-tiba saja ayu meninggalkan kami
berdua.
Sejak saat itulah ayu pergi meninggalkan kami
berdua dan susah untuk di hubungi. dia pun selalu menghindar. Sejak saat itulah
konflik diantara kami terjadi.
Pagi itu, tiba-tiba saja aida datang
kerumahku dan bercerita kepadaku bahwa dia sanggat merindukan ayu.
Ayu yang sudah beberapa minggu ini meninggalkan kami berdua. Kami sangat
merindukan dimana saat kami bertiga menghabiskan waktu bersama. Dan pada
akhirnya aku dan aida pun memutuskan untuk mendatangi rumahnya.
Tibalah kami dikediaman aida. Kami langsung
mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Tidak lama ayu pun memuka pintu rumahnya
dan langsung memeluk kami dan berkata aku merindukan kalian. Ayu pun menyuruh
kami masuk.
Pada saat itu pula aida langsung meminta maaf kepada ayu atas perkataanya yang
membuat ayu marah dan menjauh darinya. Ayu pun membalasnya dengan senyuman dan
berkata gak papa kok seharusnya aku senang karena kamu mau meninggatkanku. Dan
seharusnya aku tidak egois dan menjauh begitu saja kepada kalian. Aku pun menjaab tidak apa apa ayu. Mari kita
saling memaafkan satu sama lain. Lalu kamipun berpelukaan untuk melepas rasa
rindu.
Sejak
saat itulah konflik diantara kami selesai. Dan sejak kejadian itu pula kita
selalu menerima kritikan dan saran satu
sama lain selama itu baik untuk kami. Saat ini kami sudah kembali lagi dan
kembali menghabiskan waktu bersama-sama.
Kami pun merasa bahagia karena kami bisa
kembali bersatu. Marah bukan lah solusi untuk menyelesaikan masalah tetapi
saling memaafkan satu sama lain adalah salah satu solusi yang paling baik untuk
menyelesaikan masalah di antara kami bertiga.
Hari itu adalah hari yang paling indah untuk
kami. Sejak kejadian itu kami pun pergi bersama untuk berwisata kuliner
maklumlah kami memiliki hobby yang sama yaitu senang makan. Kami pun selalu
menghabiskan waktu dengan kebersamman. Kami berharap kebersamaan ini akan
terjalin sampai kita tua nanti.
Tapi sayang beberapa hari kemudian aida berpamitan kepada kami untuk
pindah kampus ke malang. Dia harus pindah karena dia harus ikut ayahnya yang
sedang berkerja di malang. Sedih itu sudah pasti tapi kami harus merelakan aida
pergi. Kini hanya tinggal aku dan ayu saja yang tinggal disini.
Tiga tahun telah berlalu. Selama tiga tahun
pula aku dan ayu tidak berjumpa denggan aida. Hanya lewat sosialmedialah kami
saling bertukar kabar. Rasannya kami rindu sekali dengan aida.
Aku dan ayu hanya bisa duduk di bawah pohon
pucuk merah dan menggenang kebersamaan kita bersama aida. Tiba-tiba saja kami
mendengar suara gadis dari kejauhan dengan memanggil-manggil nama kami dan
ternyata itu adalah aida. Kami pun langsung berpelukan untuk melepas rindu.
Di bawah pohon inilah kami mengenang masa lalu
kami. Saat kami masih muda saat kami menghabiskan waktu bersama-sama. Tiba-tiba
saja ayu mengenang saat dia berpakaian seksi dan menggundang adu mulut antara
kami. Kami pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak saat mengenang kejadian
tersebut.
Di
bawah pohon pucuk merah inilah kami belajar tentang arti sahabat. Sahabat tidak
selalu ada disamping kita, tetapi sahabat sejati selalu ada disamping kita
dalam keadaan apapun
No comments:
Post a Comment